Berangkat dari lulusan diploma, mahasiswa poltek umumnya dicetak sebagai lulusan siap kerja. Hal ini tak lepas dari pengetahuan dan teori, serta praktik bisnis yang up to date. Tentunya, praktik ini biasa diwujudkan dengan kegiatan studi ekskursi. Demikian pula yang terjadi di Poltek Ubaya.
Dengan adanya studi ekskursi, mahasiswa dapat memperdalam keilmuan. Hal lain juga menambah wawasan sebagai motivasi dan modal awal di lapangan kerja. “Studi ekskursi merupakan jembatan antara dunia pendidikan dengan dunia praktis,” papar Singgih Widodo selaku direktur Poltek Ubaya.
Poltek UBAYA menjalin kerja sama dengan beberapa perusahaan. “Ini mempermudah kita untuk melakukan kunjungan di perusahaan tersebut,” tutur pria asal Malang ini. Dalam kegiatannya, mahasiswa mendapat pengarahan langsung dari perusahaan. Perusahaan biasanya memberikan handout mengenai sistem dan cara kerjanya.
Salah satu studi ekskursi yang dilakukan adalah kunjungan prodi Perpajakan ke direktorat pajak pusat di Jakarta. Mereka mengamati konsultan pajak dan perusahaan yang membayar pajak. Wacana pengetahuan mahasiswa dibuka untuk melihat pebedaan antara kantor pajak swasta dan negeri.
Namun, belum tentu semua pengetahuan yang didapat melalui studi ekskursi dapat diterapkan. Setiap perusahaan memiliki visi dan misi berbeda. “Apalagi yang berhubungan dengan culture,” jelas peminat olahraga jalan kaki ini. Mengingat besarnya manfaat yang didapatkan, kegiatan ini bukanlah bertujuan menambah nilai prestige program studi semata. Melainkan, merupakan visi yang tulus dari universitas. Dengan adanya kunjungan di berbagai perusahaan, Poltek sendiri diharapkan dapat semakin dikenal dan memiliki jejaring kerjasama dengan dunia bisnis dan industri.
Pentingnya ketepatan waktu dan substansi dipilih agar tidak mengganggu jadwal perusahaan yang dikunjungi. “Kegiatan tersebut harus terprogram baik dan memiliki target yang jelas tentang apa saja yang dapat dipelajari/ diperoleh,” tutup Singgih mantap.